penyerahan kenang-kenangan kepada TPQ |
Sikap
mulia dalam berbagi merupakan kesadaran bagi setiap manusia. Pikiran dan naluri
manusia sebagai makhluk sosial selalu menuntut kita untuk bersikap peduli dan
peka terhadap segala penderitaan, kekurangan, dan keterbatasan yang dirasakan
sesama. Ada harapan ketika naluri kesadaran kita tergerak untuk melakukan amal
nyata dengan berbagi terhadap sesama yaitu dengan mengadakan “Bakti Sosial”.
Bakti sosial merupakan salah satu agenda tahunan yang dilaksanakan secara rutin
setahun sekali di Syubbanul Wathon. Kegiatan ini dilakukan di tempat atau
daerah yang masih jauh dari wilayah perkotaan yang menjadi kategori yang
membutuhkan bantuan.
“API
ASRI PEDULI 2018” mengadakan bakti sosial pada Ahad (8/4) yang dilaksanakan di
dua tempat, yaitu Dusun Burikan, Desa Dlimas, Kec. Tegalrejo. Dan Dusun
Genting. Desa Daleman Kidul, kec. Pakis. Dalam bakti sosial ini ada 2 kegiatan,
yaitu kerja bakti dan perlombaan. Dimana pada setiap tempat, jadwal kegiatannya
berbeda.
Peserta
dalam kegiatan ini adalah pembina IPNU dan IPPNU Komisariat Syubbanul Wathon,
IPNU dan IPPNU Komisariat Syubbanul Wathon #3 ,dan beberapa peserta Makesta
putra dan putri. Para peserta dari Syubbanul Wathon siap pukul 07.30 di depan
ASRI Mart untuk Bakti Sosial Di Dusun Genting, dan di Depan Masjid Fajar Falah
untuk para peserta bakti sosial yang di Dusun Burikan. kami melaksanakan apel
dan berangkat pukul 08.00 WIB.
Bakti
sosial di Dusun Burikan yang berlokasi cukup dekat dari kawasan Ponpes API ASRI
Syubbanul Wathon mulai melaksanakan kerja bakti pada pukul 08.15 WIB. Kerja
bakti dilaksanakan di sekitar Dusun Burikan, termasuk sepanjang jalan dusun
tersebut. Selesainya kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh beberapa anggota
makesta ini dilanjutkan dengan waktu isoma sampai pukul 12.00 WIB, kemudian
persiapan pulang ke asrama.
Sekitar
pukul 09.15 WIB ,peserta bakti sosial yang berada di Genting sampai di lokasi.
Rumah kepala dusun Genting menjadi transit kedatangan kami. Setelah mendapat
pengarahan dari Pembina IPNU dan IPPNU, kami memulai kegiatan kerja bakti dan
perlombaan. Dari IPPNU juga ada yang mendapat bagian membantu ibu-ibu warga
untuk memasak. Perlombaan dibagi menjadi 2, yakni lomba TPQ dan lomba lapangan.
Lomba TPQ terdiri dari lomba menghafal surat pendek, lomba menghafal do’a
sehari-hari, lomba adzan, dan lomba mewarnai kaligrafi. Sedangkan lomba
lapangan macamnya adalah lomba makan kerupuk, lomba pecah air, lomba kelereng
berjalan, lomba estafet karet, dan lomba kereta balon. Lomba TPQ dilakasnakan
di serambi masjid, dan lomba lapangan dilaksanakan dilapangan voly. Anak-anak
Dusun Genting menyambut dengan begitu antusias adanya perlombaan ini, dan saling
berebut untuk mengikuti lomba. Bapak-bapak dan ibu-ibu warga juga ikut
mensupport anaknya yang ikut lomba. Kegiatan kerja bakti dan perlombaan selesai
sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian kami istirahat, melaksanakan sholat dhuhur,
dilanjutkan makan siang di salah satu rumah warga.
kegiatan bersih-bersih bersama warga sekitar |
Penyerahan
sembako, kenang-kenangan dan pembagian hadiah lomba serta doorprize
dilaksanakan dalam acara inti. Acara inti dimulai pukul 13.00 WIB setelah makan
siang. Acara ini dihadiri oleh kepala desa, kepala Dusun Genting dan seluruh
peserta Bakti Sosial API ASRI Peduli 2018. Sembako yang dibagikan kepada warga
berjumlah sekitar 106 sembako yang diterima langsung pada acara tersebut. Untuk
kenang-kenangan, Syubbanul Wathon memberikan sebuah kaligrafi yang diterima
langsung oleh pak kadus. Setelah pembagian sembako, dilanjutkan pembagian
hadiah lomba dan doorprize. Doorprize dibagikan dengan memberi pertanyaan untuk
anak-anak yang tidak sempat mengikuti lomba sebelumnya. Doorprize yang
dibagikan berjumlah sekitar 50 buah. Acara terakhir yaitu mushofahah oleh
seluruh peserta baksos dan warga Dusun Genting. Acara inti selesai pukul 16.00
WIB. Dan kami bersiap-siap untuk kembali ke Ponpes API ASRI.
Dari
kegiatan bakti sosial ini kami berharap semoga silaturahmi dengan masyarakat
sekitar lebih kuat, membangkitkan semangat generasi muda islam, dan tentunya
menjadi orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, bisa
membiasakan hidup qonaah dan khusnudhon kepada Allah SWT. (Zulfa Nur Anisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar