Selasa, 10 April 2018

Bakti Sosial “API ASRI PEDULI 2018”

penyerahan kenang-kenangan kepada TPQ
            Sikap mulia dalam berbagi merupakan kesadaran bagi setiap manusia. Pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk sosial selalu menuntut kita untuk bersikap peduli dan peka terhadap segala penderitaan, kekurangan, dan keterbatasan yang dirasakan sesama. Ada harapan ketika naluri kesadaran kita tergerak untuk melakukan amal nyata dengan berbagi terhadap sesama yaitu dengan mengadakan “Bakti Sosial”. Bakti sosial merupakan salah satu agenda tahunan yang dilaksanakan secara rutin setahun sekali di Syubbanul Wathon. Kegiatan ini dilakukan di tempat atau daerah yang masih jauh dari wilayah perkotaan yang menjadi kategori yang membutuhkan bantuan.
“API ASRI PEDULI 2018” mengadakan bakti sosial pada Ahad (8/4) yang dilaksanakan di dua tempat, yaitu Dusun Burikan, Desa Dlimas, Kec. Tegalrejo. Dan Dusun Genting. Desa Daleman Kidul, kec. Pakis. Dalam bakti sosial ini ada 2 kegiatan, yaitu kerja bakti dan perlombaan. Dimana pada setiap tempat, jadwal kegiatannya berbeda.
Peserta dalam kegiatan ini adalah pembina IPNU dan IPPNU Komisariat Syubbanul Wathon, IPNU dan IPPNU Komisariat Syubbanul Wathon #3 ,dan beberapa peserta Makesta putra dan putri. Para peserta dari Syubbanul Wathon siap pukul 07.30 di depan ASRI Mart untuk Bakti Sosial Di Dusun Genting, dan di Depan Masjid Fajar Falah untuk para peserta bakti sosial yang di Dusun Burikan. kami melaksanakan apel dan berangkat pukul 08.00 WIB.
Bakti sosial di Dusun Burikan yang berlokasi cukup dekat dari kawasan Ponpes API ASRI Syubbanul Wathon mulai melaksanakan kerja bakti pada pukul 08.15 WIB. Kerja bakti dilaksanakan di sekitar Dusun Burikan, termasuk sepanjang jalan dusun tersebut. Selesainya kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh beberapa anggota makesta ini dilanjutkan dengan waktu isoma sampai pukul 12.00 WIB, kemudian persiapan pulang ke asrama.
Sekitar pukul 09.15 WIB ,peserta bakti sosial yang berada di Genting sampai di lokasi. Rumah kepala dusun Genting menjadi transit kedatangan kami. Setelah mendapat pengarahan dari Pembina IPNU dan IPPNU, kami memulai kegiatan kerja bakti dan perlombaan. Dari IPPNU juga ada yang mendapat bagian membantu ibu-ibu warga untuk memasak. Perlombaan dibagi menjadi 2, yakni lomba TPQ dan lomba lapangan. Lomba TPQ terdiri dari lomba menghafal surat pendek, lomba menghafal do’a sehari-hari, lomba adzan, dan lomba mewarnai kaligrafi. Sedangkan lomba lapangan macamnya adalah lomba makan kerupuk, lomba pecah air, lomba kelereng berjalan, lomba estafet karet, dan lomba kereta balon. Lomba TPQ dilakasnakan di serambi masjid, dan lomba lapangan dilaksanakan dilapangan voly. Anak-anak Dusun Genting menyambut dengan begitu antusias adanya perlombaan ini, dan saling berebut untuk mengikuti lomba. Bapak-bapak dan ibu-ibu warga juga ikut mensupport anaknya yang ikut lomba. Kegiatan kerja bakti dan perlombaan selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian kami istirahat, melaksanakan sholat dhuhur, dilanjutkan makan siang di salah satu rumah warga.
kegiatan bersih-bersih bersama warga sekitar
Penyerahan sembako, kenang-kenangan dan pembagian hadiah lomba serta doorprize dilaksanakan dalam acara inti. Acara inti dimulai pukul 13.00 WIB setelah makan siang. Acara ini dihadiri oleh kepala desa, kepala Dusun Genting dan seluruh peserta Bakti Sosial API ASRI Peduli 2018. Sembako yang dibagikan kepada warga berjumlah sekitar 106 sembako yang diterima langsung pada acara tersebut. Untuk kenang-kenangan, Syubbanul Wathon memberikan sebuah kaligrafi yang diterima langsung oleh pak kadus. Setelah pembagian sembako, dilanjutkan pembagian hadiah lomba dan doorprize. Doorprize dibagikan dengan memberi pertanyaan untuk anak-anak yang tidak sempat mengikuti lomba sebelumnya. Doorprize yang dibagikan berjumlah sekitar 50 buah. Acara terakhir yaitu mushofahah oleh seluruh peserta baksos dan warga Dusun Genting. Acara inti selesai pukul 16.00 WIB. Dan kami bersiap-siap untuk kembali ke Ponpes API ASRI.
Dari kegiatan bakti sosial ini kami berharap semoga silaturahmi dengan masyarakat sekitar lebih kuat, membangkitkan semangat generasi muda islam, dan tentunya menjadi orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, bisa membiasakan hidup qonaah dan khusnudhon kepada Allah SWT. (Zulfa Nur Anisa) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar